Minggu, 26 Mei 2013

Politik dan Kekuasan di kehidupan

Terdapat beberapa sumber kekuasaan, diantaranya : 1. Kekuasaan Paksaan Kekuasaan ini berbasis ketakutan dan paksaan dikarenakan seseorang memiliki kewenangan untuk menghukum orang lain yang tidak menuruti kehendaknya. Contohnya : polisi. 2. Kekuasaan Hadiah Kekuasaan hadiah berdasar pada kemampuan untuk memberikan hadiah yang berharga atau bermakna bagi orang lain. Di Indonesia kekuasaan hadiah akan lebih berkuasa dari hukum, ini disebabkan hukum di Indonesia bisa dibeli. 3. Kekuasaan Hukum Kekuasaan hukum diterima karena seseorang memiliki posisi pada hirarki formal. Baik kekuasaan hadiah dan hukuman, haruslah memiliki 3 kunci yaitu : memiliki makna, tepat waktu dan tidak boleh berlebihan. 4. Kekuasaan Informasi Kekuasaan yang berasal dari akses dari dan keluar kendali informasi. Diharapkan, kelak lulusan teknik industri dapat memiliki kekuasaan informasi ini, karena dengan kekuasaan informasi kita dapat menjadi orang yang dipentingkan dalam suatu perusahaan. 5. Kekuasaan Kharismatik Kekuasaan kharismatik merupakan kekuasaan yang diperoleh seseorang karena orang tersebut memiliki kharisma tertentu. Kharisma itu salah satunya adalah kaharisma seorang pemimpin yang baik dan bijaksana. Contohnya : Ir.Soekarno 6. Kekuasaan Pakar Kekuasaan pakar didapat seseorang karena ia memiliki keahlian tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain. 7. Kekuasaan Rujukan Kekuasan rujukan didapat karena seseorang memiliki hubungna dekat dengan orang yang memiliki otoritas lebih tinggi atau lebih keandalan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, suatu kekuasaan terjadi karena ketergantungan. Kenapa orang tersebut bergantung? Seseorang menjadi begantung dikarenakan 3 hal yaitu orang itu memiliki nilai penting, tidak tergantikan dan langka. Nah, ketiga hal inilah yang seharusnya dimiliki oleh generasi muda terutama mahasiwa industri pada khususnya sehingga dapat mendapatkan nilai lebih dari pesaing pencari kerja untuk mendapatkan tempat yang baik disebuah perusahaan. Dalam sebuah kekuasaan akan terjadi segala bentuk tindakan. Kekuasaan dalam bentuk tindakan inilah yang sering kita sebut sebagai politik. Politik adalah sebuah cara dan usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang sebelumnya sudah dirancang. Dalam politik terdapat bebrapa taktik untuk menjalankan politik tersebut. Beberapa taktik taktik politik yang sering digunakan diantaranya : a. Menyalahkan orang lain b. Lepas tangan c. Bermanis-manis d. Meninggalkan tanggungjawab e. Menutup diri f. Menciptakan konflik g. Membentuk koalisi Selain itu, dalam sebuah politik juga terjadi manajemen kesan. Manajemen kesan meliputi : a. Kecocokan b. Dalih c. Permintaan maaf d. Promosi diri e. Bujukan f. Kemurahan g. Assosiasi Kekuasaan dan politik harus dimiliki seseorang namun hendaknya kekuasaan dan politik yang dilakukan tidak bertentangan dengan norma yang ada dan tidak merugikan orang lain. Karena terkadang banyak orang yang melakukan segala hal untuk mendapatkan apa yang ia inginkan bahkan tidak segan-segan dengan cara memanfaatkan orang lain kemudian lepas tangan dengan perbuatan buruknya.

Senin, 13 Mei 2013

Konflik dalam Organisasi

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi. 1. Konflik Intrapersonal Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut: · Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing · Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan. · Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan · Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuantujuan yang diinginkan. Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu : · Konflik pendekatan-pendekatan (Approach-approach Conflict), contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik. · Konflik pendekatan – penghindaran (Approach-avoidance Conflict), contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan. · Konflik penghindaran-penghindaran (Avoidance-avoidance Conflict), contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus. 2. Konflik Interpersonal. Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut. 3. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada. 4. Konflik interorganisasi Konflik intergrup merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan. Dalam setiap kasus, hubungan integrup harus dimanage sebaik mungkin untuk mempertahankan kolaborasi dan menghindari semua konsekuensidisfungsional dari setiap konflik yang mungkin timbul. CONTOH KONFLIK DALAM ORGANISASI 1. Konflik Intrapersonal A. Approach-approach Conflict Di waktu yang sama, seseorang harus membuat pilihan menerima promosi jabatan yang sudah lama didambakan atau pindah tempat tugas ke tempat lain dengan iming-iming gaji yang besar. B. Avoidance-avoidance Conflict Laboratorium Sistem Informasi disediakan opsi untuk pindah ke gedung yang angker atau tetap di gedung yang lama dan sumpek. C. Approach-avoidance Conflict Orang itu akan memperoleh gaji yang sangat besar, tapi harus pindah ke tempat terpencil yang sangat tidak disukai. 2. Konflik Interpersonal Tawuran antar pelajar, bila dilihat sekilas terlihat sebagai konflik antar kelompok, namun bila ditelisik lebih dalam, kebanyakan dari kasus ini bermula dari masalah antara individu yang melibatkan kelompok. Motifnya beragam mulai dari diperolok oleh teman dari sekolah lain hingga masalah percintaan. 3. Konflik antara Individu dengan Kelompok Pada tahun 2011 terjadi konflik di tubuh partai demokrat, dimana Nazaruddin menjadi tersangka setelah kasus korupsi yang dilakukannya bersama dengan oknum lainnya. Hal ini menjadi konflik internal di dalam partai demokrat. Terlihat bahwa pada awalnya para anggota dari partai ini sangat mendukung, mensupport, dan membela Nazaruddin saat kasus ini belum terkuak ke depan publik dan belum ada ketetapan sah dari hukum yang menjadikannya tersangka. Namun pada saat Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka dan kemudian membeberkan beberapa fakta yang menjadi aib bagi demokrat para rekan yang dulu membelanya berbalik menghina, mencaci, dan memusuhinya. 4. Konflik Interorganisasi Pada pertengahan 2009 lalu, isu ketegangan antara negara Indonesia dengan Malaysia terjadi dikarenakan tari pendet yang asli dari pulau dewata bali dijadikan salah satu ikon Malaysia dalam iklan resmi pariwisata nasional Bangsa tersebut. Lagi-lagi Malaysia memancing kemarahan warga Indonesia yang pada waktu itu beberapa seniman di bali hingga salah satu pelestari tari pendet menyatakan menolak klaim Malaysia tersebut. Ketegangan sejak akhir 2006 hingga awal 2010, terkait dengan seni dan budaya Indonesia yang diklaim oleh Malaysia. Menurut catatan penulis ada beberapa bahkan terkait dengan kesejarahan nasional Indonesia. Naskah Kuno dari Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara yang diklaim bahkan sudah berada di museum-museum Malaysia. Lalu beberapa lagu daerah asli dari Indonesia seperti Lagu Rasa Sayang-sayange dari Maluku, Lagu Soleram dari Riau, Lagu Injit-injit Semut, Lagu Kakak Tua dari Maluku, Lagu anak kambing saya dari Nusa Tenggara Barat yang diklaim menjadi Lagu Daerah dari Malaysia. Dan masih banyak jenis seni dan budaya yang diklaim oleh Malaysia. PENYELESAIAN KONFLIK 1. Menghindar Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi” 2. Mengakomodasi Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama. 3. Kompetisi Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan. 4. Kompromi atau Negosiasi Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak. 5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

Minggu, 05 Mei 2013

Kelompok Bermacam-macam

Materi yang saya terima pada minggu ini di mata kuliah Psikologi industri adalah tentang kelompok. berikut pemaparannya.
Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantungan, yang saling bergabung untuk mencapai  sasaran-sasaran tertentu  Perilaku kelompok merupakan respon-respon anggota kelompok terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang ada didalamnya. Jadi ketika sebuah kelompok memasuki dunia organisasi maka karakteristik yang dibawanya adalah kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya.
Secara umum, kelompok dibagi menjadi 2, yakni :
1.       Kelompok Formal
Kelompok formal adalah kelompok yang ditetapkan organisasi, memiliki struktur yang jelas dan terdapat penugasan.
Kelompok formal dibagi lagi menjadi beberapa kelompok, yaitu
a.       Kelompok komando
Kelompok komando juga sering disebut kelompok fungsional. Kelompok komando memiliki definisi yaitu kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan melaksanakan tugas-tugas rutin organisasi. Contohnya : struktur organisasi di pabrik, jadikaryawan tidak bisa langsung ke manager tapi harus melalui mandor , mandor menyampaikan ke manager.
b.      Kelompok tugas
Kelompok tugas adalah suatu kelompok yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Contohnya : jiak dosen memberikan tugas yang harus dikerjakan berkelompok, maka dibentuklah kelompok tugas yang terdiri beberapa orang.
c.       Kelompok pemecahan masalah
Kelompok ini terbentuk untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Contohnya : Pembentukan panitia pemilihan senat di universitas.
d.      Kelompok lintas sektoral
Kelompok yang terbentuk antar devisi. Sehingga setiap bulannya seorang manajer harus mengadakan pertemuan devisi agar tidak terjadi perpecahan nantinya.
2.       Kelompok Informal
Kelompok informal adalah adalah kelompok yang tidak dibentuk secara formal melalui struktur organisasi, yang muncul karena adanya kebutuhan akan kontak sosial.
Kelompok informal dibagi menjadi 2, yaitu :
a.       Kelompok kepentingan
Kelompok kepentingan adalah kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama. Sasaran jenis kelompok ini tidak berkaitan dengan tujuan organisasi tetapi semata-mata untuk mencapai kepentingan kelompok itu sendiri.
b.      Kelompok persahabatan
Kelompok persahabatan adalah kelompok yang terbentuk karena adanya kesamaan-kesamaan tentang suatu hal, seperti kesamaan hobi, status perkawinan, jenis kelamin, latar belakang, pandangan politik dan lain sebagainya.
Tahap perkembangan dalam suatu kelompok dibagi menjadi 5 tahap, yaitu :
1.       Tahap pembentukan
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk meliputi tahap pengenalan dan banyak situasi-situasi yang tidak pasti dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya
2.       Tahap keributan
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Dalam tahap ini sering terjadi pertentangan norma.
3.       Tahap Penormaaan
Pada tahap ini terjadi hubungan yang kohesif, saling tarik menarik dengan penerimaan norma yang baru. Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
4.       Tahap empat
Pada tahap keempat sering disebut tahap performing, merupakan tahap pelaksanaan program yang ditujui bersama.
5.       Tahap lima
Tahap lima sering dikatakan tahap Adjourning dan Transforming. Dalam tahap ini, aktivitas mulai melmabat dan perhatian kelompok ditujukan pada penyelesaian tugas bukan pada aktivitas kinerja.
Ibu Bayu juga memberikan beberapa cerita yang berujung dngan pertanyaan. namun dari cerita tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam memecahkan suatu masalah kita harus mampu keluar dari pemikiran yang biasa.